Friday, January 30, 2009

Jabal Nur dan Gua Hira'




Naik ke Jabal Nur (Mengunjungi Gua Hira')

Gua Hira adalah sebuah gua kecil yang terletak tak jauh dari puncak Jabal Nur. letaknya sekitar 6 Km sebelah utara Masjidil Haram. Di tempat inilah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama.

Untuk menuju ke sana, diperlukan waktu sekitar 1.5 jam. Mulai dari kaki gunung, kita boleh menapak track yang sudah ada. Awalnya memang terasa mudah. Batu-batuan yang ada di sana boleh dijadikan tempat berpijak. Akan tetapi, sekitar 15 minit mendaki, ketika nafas sudah mulai tercungap-cungap, jalan setapak itu terasa sangat berat.


Dalam perjalanan ke puncak, kita dapat menjumpai beberapa penjual minuman. Baik yang berupa penjualn usungan, atau pun yang sudah mempunyai tapak sebagaimana kedai minum yang ada di terminal-terminal ibukota. Selain itu, ada beberapa peminta-minta yang sedang bertugas. Bagi yang sudah pernah Umrah atau Haji, bukan sebuah pemandangan asing bila kita menjumpai orang-orang yang mempunyai cacat fizikal seperti tangan dan kaki yang tidak sempurna. Pemandangan serupa pun juga dapat kita jumpai sepanjang perjalanan ke puncak Jabal Nur. Fantastik! Orang yang cacat seperti itu, boleh mendaki bukit yang bagi sebahagian orang yang sempurna pun sulit untuk didaki.

Menjelang ke puncak, kita juga dapat berfoto dengan Unta. Unta khas Saudi yang didandani sedemikian rupa yang oleh empunya-nya dapat dijadikan alat untuk mencari riyal demi riyal. Untuk berfoto dengan unta di Jabal Nur biayanya tidak sama seperti berfoto dengan haiwan berbonggol ini bila di Jabal Rahmah (Arafah).

Satu hal yang menarik lagi, bahawa di sepanjang jalan setapak itu, kita juga dapat menjumpai beberapa orang yang sibuk dengan ember, pasir, semen, dan "cetok". Mereka seolah-olah sedang memperbaiki beberapa tangga yang rosak.



Bila tiba di puncak Jabal Nur, kita akan disaji pemandangan yang sangat menakjubkan. Kota Mekah terlihat dari sini. Kenderaan-kenderaan yang berselirat di jalan terlihat seperti mainan. Di puncak ini, kita juga dapat temui beberapa fotografer amaturan. Mereka menggunakan kamera polaroid.

Di beberapa batu besar yang ada di puncak gunung, kita boleh melihat papan tanda yang bertuliskan "Jabal Nuur" atau "Gua Hira". Bagi jamaah yang baru ke sini, akan mudah terpedaya dengan tulisan-tulisan itu. Seolah-olah Gua Hira sudah di depan mata. Tapi mereka salah. Gua Hira tidak terletak di puncak Jabal Nur.




Untuk ke Gua Hira', dari Puncak Jabal Nur, kita harus menuruni tebing yang agak curam. Alhamdulillah sudah ada tangga yang kekal dan dinding yang tinggi untuk menjaga agar tidak jatuh ke jurang. Setibanya di bawah, kita harus belok ke kanan dan melewati celah sempit di antara dua batu besar. Sesudah melewati itu, di sebelah kiri, akan kita temui goa yang sangat bersejarah iaitu Gua Hira'.


Tidak terlalu luas. Hanya boleh diduduki oleh sekitar 4 orang. Dari dinding gua sebelah kanan, ada semacam celah yang menghubungkan gua ini dengan udara bebas di luar. Angin yang berhembus terasa sangat kencang. Dan sejuukkk.




Bila kita keluar dari gua tersebut, dan memandang arah ke bawah, maka dari jauh kita akan melihat Masjidil Haram. Sungguh, bila tak ada bangunan lain yang melebihi tinggi Ka'bah, maka kita pun akan dapat melihat Ka'bah, sebagaimana Rasulullah dulu sering memandangi Ka'bah dari tempat ini.




Subhanallah..! Sebuah perjalanan yang tak kan mungkin boleh dilupakan. Terbayang bagaimana perjuangan Rasulullah dahulu ketika berkhalwat di sini. Sungguh tidah mudah! Allahu Akbar!!!

No comments:

Post a Comment